Umat Muslim baru saja menyelesaikan ibadah puasa Ramadan dan merayakan Idulfitri 1446 Hijriah. Bagi yang memiliki utang puasa akibat sakit atau perjalanan jauh, wajib untuk melaksanakan puasa qadha sebagai penggantinya.
Ketentuan Penting Mengenai Puasa Qadha Ramadan:
-
Waktu Pelaksanaan: Puasa qadha bisa dilakukan segera setelah Ramadan, kecuali pada hari-hari tertentu yang diharamkan untuk berpuasa, seperti 1 Syawal (Idulfitri), 10 Zulhijah (Iduladha), dan hari-hari Tasyrik (11-13 Zulhijah).
-
Batas Waktu: Tidak ada batasan pasti untuk melaksanakan puasa qadha, selama belum memasuki bulan Ramadan tahun berikutnya.
-
Rekomendasi Puasa Qadha di Bulan Syawal: Dianjurkan oleh beberapa ulama, seperti yang dilansir oleh BAZNAS dan NU Online, untuk menjalankan puasa qadha di bulan Syawal sebelum atau sesudah puasa sunnah enam hari.
-
Pengguguran Kewajiban: Puasa qadha bisa dimulai di bulan Syawal, tepatnya setelah 1 Syawal (Idulfitri).
Tata Cara Pelaksanaan Puasa Qadha:
-
Niat: Niat puasa qadha Ramadan harus dilakukan sebelum fajar. Niat puasa wajib berbeda dengan puasa sunnah yang dapat diniatkan di pagi hari sebelum makan atau minum.
-
Pola Puasa: Puasa qadha dilaksanakan seperti puasa Ramadan, yaitu dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan menahan diri dari makan, minum, dan segala yang membatalkan puasa.
-
Penyelesaian Tepat Waktu: Menunda qadha puasa hingga sebelum Ramadan berikutnya tanpa alasan yang dibenarkan dapat mengharuskan membayar fidyah, sesuai beberapa pendapat ulama.
Pengambilan sikap untuk segera melaksanakan puasa qadha tidak hanya menyelesaikan utang ibadah, tetapi juga sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah agama. Puasa qadha Ramadan di bulan Syawal merupakan kesempatan untuk melengkapi ibadah setelah Ramadan dengan niat yang ikhlas dan penuh kesungguhan.