Mahkamah Agung Brasil telah memerintahkan mantan presiden sayap kanan, Jair Bolsonaro, untuk diadili atas tuduhan merencanakan kudeta.
Rincian Penting:
-
Tuduhan dan Dampak: Bolsonaro dihadapkan pada tuduhan merencanakan pengambilalihan kekuasaan dengan paksa, yang dapat mengakibatkan hukuman penjara lebih dari 40 tahun dan pengucilan dari dunia politik.
-
Sejarah Signifikan: Jika dilakukan pemeriksaan, ini akan menjadi kasus pertama sejak Brasil kembali ke demokrasi pada tahun 1985 di mana seorang mantan presiden menghadapi tuduhan serius terkait upaya kudeta.
Penemuan dalam Sidang:
- Keputusan Mahkamah: Panel lima hakim memberikan suara bulat untuk mengadili Bolsonaro setelah menemukan cukup bukti yang memberatkannya. Bolsonaro tidak hadir di sidang tersebut.
Klaim dan Tanggapan Bolsonaro:
- Penolakan Tuduhan: Meskipun tidak hadir di pengadilan, Bolsonaro mengecam tuduhan tersebut sebagai “tidak berdasar” dan mengindikasikan adanya motif pribadi.
Dakwaan Selama Kepresidenan:
- Dugaan Konspirasi: Bolsonaro dituduh memimpin “organisasi kriminal” yang berencana mempertahankan kekuasaan, meskipun kalah tipis dalam pemilihan umum 2022.
Reaksi dan Harapan:
-
Kontroversi Politik: Kasus ini berpotensi menghentikan rencana Bolsonaro untuk kembali ikut serta dalam pemilihan presiden tahun mendatang.
-
Tanggapan Luiz Inacio Lula da Silva: Rival Bolsonaro dalam pemilu, Lula, menyatakan harapannya agar keadilan ditegakkan, sambil menyinggung tentang tindakan yang diduga dilakukan oleh mantan presiden.
Meskipun Bolsonaro menegaskan ketidakterlibatan dan menyalahkan motif pribadi, keputusan pengadilan ini menciptakan gejolak dalam peta politik Brasil.