Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, membantah menerima arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai isu tiga periode. Bahlil mengungkapkan bahwa gagasan penundaan Pemilihan Presiden 2024 muncul atas inisiatif pribadinya, bukan dari Jokowi.
Asal Usul Gagasan Penundaan Pilpres
-
Sumber Ide: Sebelum menjabat sebagai Ketua Golkar, Bahlil, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Investasi, pertama kali mengusulkan penundaan Pilpres dalam acara ‘Refleksi Akhir Tahun Partai Golkar’ di Jakarta.
-
Tak Ada Arahan dari Jokowi: Bahlil menegaskan bahwa Jokowi tidak pernah memerintahkan penundaan Pilpres atau isu tiga periode kepada siapapun.
Tanggapan terhadap Hasto Kristiyanto
- Kritik terhadap PDIP: Bahlil merespons pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, terkait tiga periode setelah Hasto ditetapkan sebagai tersangka KPK. Bahlil menyebut pernyataan Hasto sebagai tindakan ‘sok tahu’.
Alasan Dibalik Usulan Penundaan
- Berlandaskan Survei: Bahlil merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan dampak pandemi terhadap ekonomi. Usul penundaan Pilpres muncul untuk stabilitas ekonomi.
Penegasan Jokowi
- Bantahan Jokowi: Jokowi secara tegas membantah ingin tiga periode atau perpanjangan masa jabatan. Ia mengajak untuk menanyakan langsung kepada pimpinan PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani, serta partai politik lainnya.
Dalam konteks ini, Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya sebagai pemimpin negara untuk bertindak berdasarkan integritas dan menjauhi upaya framing negatif terkait isu tersebut.